Success Story Part 2 :: untuk Indonesia

success story in business for Indonesian

MEMBANGUN BISNIS TANPA MODAL part 2:

  • Kita juga menempuh dengan KERJA SAMA, dimana kita menyediakan waktu, tenaga dan keahlian kita, dan mengharapkan pihak lain menyediakan uangnya. Kemudian kita medapatkan saham sekian persen(bagi hasil) Maka kita bisa menjadi pemilik perusahaan tanpa harus punya modal!
  • NAH..KEMBALI LAGI: Untuk mendapatkan Peluang ini alangkah baiknya kalau KITA BERGAUL DENGAN ORANG-ORANG SUKSES DAN KAYA. Itulah yang dulu dilakukan oleh orang kini KAYA RAYA, yang bernama Donald Trump. Ketika masih muda, bahkan belum lulus Kuliah, Dia(Donald Trump ABG), sudah ikut perkumpulan orang-orang kaya dan sukses di bidang Pembangunan, Walau dengan cara nekad dan menyelundup. Nah, Sukseslah dia!
  • hal yang SAMA dilakukan oleh seorang anak muda yang kemudian menjadi sutradara Sukses. Namanya STEVEN SPIELBERG. Ketika dia ikut tur di sebuah perusahaan film yang sangat besar, besoknya dia sudah berkantor di sana tanpa seizin si empunya. Karena kantor itu sangat besar dengan jumlah pegawai yang sangat banyak, tidak ada yang tahu bahwa ada anak nekad bernama STEVEN SPIELBERG yang sebenarnya bukan bagian dari karyawan mereka.
  • KITA JUGA BISA BERKARIER DULU: Dan melakukan itu dengan kesadaran penuh untuk menabung ilmu, mengumpulkan banyak teman, membangun jaringan koneksi, tanpa harus terlalu hitungan dengan hasil atau bayarannya. FOKUS kita d situ adalah PERTAMA: Mencari dan menguasai ILMUNYA. Ke-DUA: Cari kenalan-kenalan yang diperlukan. KE-Tiga: Sambil jalan kita menabung. Setelah itu kita tawarkan kepada BOS untuk KERJA SAMA, BUKA yang baru sebagai partner atau kia tawarkan kepada kenalan kia yang mampu(rich) Kita buka usaha sendiri.
  • CARA INI: THIS WAY= ditempuh oleh seorang, HOWARD SCHULTZ, Pemilik STARBUCKS Jaringan kedai kopi. Tadinya yang bersangkutan adalah eksekutif papan atas. Waktu dia mendapat tugas ke Seatle, dan minus kopi di Starbucks, dia jual impiannya untuk membuka cabang di seluruh Amerika, bahkan di seluruh Dunia. Setelah proses yang lama, pemiliknya setuju untuk mempekerjakan Howard dengan bayaran yang jauh lebih kecil dari gajinya sebagai eksekutif papan atas. Howard setuju dan pindah ke Seattle. Kemudain dia BELAJAR=LEARN, LEARN AND LEARN...semua jurus yang ada dan menganjurkan pemiliknya untuk membuka cabang. Ketika pemiliknya agak segan untuk membuka banyak cabang. Howard menawarkan akan membuka sendiri, dan pemilik lama setuju, ikut jadi pemegang saham. Pemilik Starbucks ketika tidak mau melanjutkan lagi usahanya, Starbucks ditawarkan kepada Howard dengan harga yang sangat tinggi. Howard setuju, dan mencari MODAL dari sekian banyak kenalannya. Jadilah STARBUCKS miliknya; berkembang pesat jadi banyak, go public dan menyebar ke seluruh penjuru Dunia!